Pada tanggal 17-18 November 2018 Anggota KSR PMI Unit UNNES yaitu Agung Dwi S. N. (31), Agus Purnomo Sidi (31), Desy Ratna Kusuma (31), Didik Riyanto (31), Dila Rosalina (31), dan Kamila Zahra Afqori (31) berpartisipasi dalam kegiatan “Aksi Keterampilan Relawan Se-Jawa 2018” (AKSARA 2018) yang diselenggarakan oleh KSR PMI Unit III UPN “Veteran” Yogyakarta dengan bidang lomba antara lain yaitu Pertolongan Pertama, Videografi promosi kesehatan dan Teknologi Tepat Guna. Pada lomba Teknologi Tepat Guna ini tim dari KSR UNNES membuat alat Smart Spinal Board.
Pada saat terjadi bencana banyak korban yang terkena dampak baik itu luka berat ataupun luka ringan. Salah satunya adalah penangan korban patah tulang (trauma medulla spinalis). Suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh trauma pada daerah medulla spinalis yang akhirnya dapat meyebabkan traksi dan kompresi pada medulla spinalis. Dengan demikian penanganan yang tepat menjadi suatau hal yang harus diperhatikan. Dalam penanganan korban cederan spinal harus memerlukan alat bantu yaitu papan spinal. Namun kendalanya adalah mahalnya papan tersebut dan kurangnya pemahaman akan kasus cedera spinal. Hal ini yang melatar belakangi kami untuk membuat alat Smart Spinal Board sebagai salah satu upaya penganan pada cedera sistem tulang belakang. Alat yang digunakan dengan mengunakan bahan yang ramah lingkungan dan mudah didapat.
Trauma medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan seringkali oleh kecelakaan lalu lintas. Apabila cedera itu mengenai daerah L1-2 dan/atau di bawahnya maka dapat mengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi dan berkemih.
desain smart spinal board
Dalam pembuatan “Smart Spinal Board” mengunakan bahan bambu. Bahan dimasukan kedalam rongga-rongga dari karung. Bambu-bambu tersebut disusun vertical sesuai dengan arah tulang belakang. Selain itu alasan mengunakan bambu adalah karna Indonesia merupakan salah satu negara dengan produsen bambu yang melimpah.
Cara kerja “Smart Spinal Board” adalah dengan memposisikan tulang belakang agar tidak terjadi gerakan yang dapat memperparah cedera.  Perlakuannya sama dengan cara menangani kasus spinal pada umumnya. Sebagai penompang pada alat ini adalah bambu yang telah dipotong. Pada saat ada korban mengalami cedera spinal maka korban harus di stabilkan dengan teknik jawthrust.  Setelah itu maka “Smart Spinal Board” dimasukkan untuk menstabilkan posisi dari cedera yang ada. Sehingga, dengan adanya alat ini dapat memahamkan masyarakat dalam mencegah risiko bencana menjadi lebih tangguh untuk mengurangi korban cidera parah.

Dalam lomba ini delegasi dari KSR PMI Unit UNNES alhamdulillah mendapatkan peringkat Grade B. Semoga pencapaian ini dapat menambah emngat kita untuk terus meningkatkan kapasitas diri sebagai relawan.

Post a Comment

Previous Post Next Post